
Hikam, nama lengkapnya Yahdil Falakhi Alkhikam, anak keduaku. Adik dari
Muhammad Fahmi Illiyun. Aku nasehatkan kalau disuruh mama kerjakan.
Uwais AlQorni adalah salah satu kisah yang sangat berbakti pada ibunya.
Ia diangkat menjadi hamba Alloh yang mulia walaupun penduduk bumi tidak
ada yang membicarakan. Tetapi penduduk Langit yaitu para Malaikat begitu
takjubnya membicarakan dirinya.
Uwais Al Qorni ini, Kam. Tempatnya jauh dari Kota Madinah, di mana Kanjeng Nabi Muhammad tinggal. Ia masuk Islam walau tidak pernah bertemu dengan Kanjeng Nabi. Namun Ajaran Islam telah kuat tertanam didirinya. Ajaran tentang berbakti kepada seorang ibu, ia pegang teguh.
Kapanpun ia mendengar berita tentang kunjungan seseorang kepada Nabi Muhammad, ia ingin rasanya bertemu juga dengannya.
Suatu ketika ibunya memberikan izin pada Uwais untuk menemui Kanjeng Nabi.
"Kalau Kau ingin menemui Rasullulloh, pergilah Uwais, tinggalkan ibu, tak apa. Kulihat engkau tak sabar untuk bisa bertemu dengan Rasululloh. Tapi jangan lama-lama kau di Madinah meninggalkan ibumu., " kata Ibu Uwais sambil berpesan.
Mendengar ibunya berkata begitu, Kam. Uwais Alqorni ya senang. Hatinya berbunga-bunga. Pantaslah kalau yang dirindu adalah Nabi Muhammad. Makhluk yang paling pantas dicinta setelah Alloh. Dan sekarang ini banyak yang terkagum-kagum pada pemain sepak bola. Yang pantas dikagumi adalah Nabi Muhammad. Karena nama beliau, Alloh suka bersanding dengan namanya. Lihat kalimat adzan. Iya kan?
Berangkatlah Uwais Alqorni ke Madinah. Namun sesampai di sana, Nabi Muhammad sedang tidak ada di Madinah. Ditunggu dan ditunggu. Uwais teringat pada ibunya. Akhirnya ia putuskan untuk pulang walau keinginan bertemu Kanjeng Nabi belum tersampaikan.
Dalam perjalanan pulang Nabi mendapatkan kabar tentang Uwais yang bertamu ke rumahnya. Hal itu disampaikan kepada kedua sahabatnya yaitu Umar Bin Khoththob dan Ali Bin Abi Tholib.
"Di rumahku tadi kedatangan tamu. Penduduk Bumi tidak ada yang membicarakan. Namun Penduduk Langit ramai membicarakannya. Namanya Uwais Al Qorni. Ia mendapatkan kedudukan yang tinggi di sisi Alloh lantaran ia sangat berbakti pada ibunya. Pada suatu nanti kalau kalian berjumpa dengannya. Mintalah doa."
Mendengar penuturan Nabi Muhammad, Umar bin Khoththob dan Ali Bin Abi Tholib mengingatnya terus menerus. Hingga pada masa Kekholifahan Abu Bakar, mereka bisa menemui Uwais Al Qorni. Pada waktu itu Uwais Al Qorni bekerja sebagai penjaga atau pengurus kuda sebuah kabilah.
Mereka yang melihat peristiwa itu heran.
Wong atasane seorang pembantu atau pengurus kuda didatangi oleh sahabat nabi yang begitu dekatnya dengan kanjeng nabi.
Eh malah minta didoakan. Pastilah Uwais Al Qorni bukan sembarang manusia. Maka sejak itu datanglah orang berbondong-bondong meminta didoakan oleh Uwais Al Qorni. Kalau demikian keadaannya, Uwais Al Qorni akan meninggalkan tempat itu dan mencari tempat yang lain yang orang lain belum mengenalnya. Begitulah ia berpindah-pindah tempat.
Maka itu, Kam. Berbaktilah kepada Mama kamu. Insya Alloh, Alloh akan mengangkatmu. Ingat Syekh Juraid. hanya karena tidak menjawab panggilan ibunya, ia mendapatkan fitnah yang begitu besar. Padahal ia melakukan ibadah kepada Alloh. Yaitu ia sedang melakukan sholat sunnah. Karena melakukan kebaikan, Alloh pun menjawab fitnah tersebut melalui jawaban sang bayi.
Sudah cerita ayah ini dulu. Belum waktunya ayah mengkisahkan syekh Juraid pada Hikam. Dengarkanlah kisah orang-orang sholeh. Hindari kisah-kisah orang salah. Kecuali kamu punya filter yang kuat maksudnya bisa memilah dan memilih. Dicari sisi baiknya.